Dan Sebentar Lagi Mulut Monalisa Akan Tersenyum Memandang Karya Kita; Mari Kita Tajamkan Pena Kita

Kita butuh penajaman penajaman tentang arti dari sebuah makna tunggal, yang diartikan terpisah dengan yang lainnya, ketika identitas kita mulai tercerai berai. Maka siap-siap kita bertahan dalam rautan wajah senyum Monalisa yang sebentar lagi akan sumbringa melihat kegelisahan kita akan proyek idealitas anak-anak muda. Inilah proyek anak-anak muda Kota Kendari yang secara absolut akan mewarnai wajah Kota Kendari yang semakin kesini semakin terpinggirkan oleh zaman.

Benar kata filosof bahwasanya seni tertinggi adalah gambar Monalisa yang diukir dalam kanfas yang diulang-ulang, hingga berkali-kali, yang asal muasal gambar diri Da Vinci, maka lahirlah buku Da Vinci Code. Lukisana itu menjadi tanda tanya apakah itu gambar Leonardo Da Vinci atau Gambar seorang cewek yang kita kenal dengan nama Monalisa. Sejarah besar yang pernah ada dalam sejarah peradaban seniman dunia, seorang Leonardo Da Vinci mencibiri para penikmat seni dan memberikan pertengkaran dikalangan filosof.

Sebentar lagi karya sang maestro Leonardo Da Vinci Tersenyum lebar memandang karya kalian, karya anak-anak muda Kendari Kreatif. Anak muda dengan orang tua beda nya ada pada semangatnya. Anak muda penuh dengan semangat, orang tua tidak punya semangat, pilihan itu ada ditangan kita masing-masing mau jadi orang tua yang tidak punya semangat, atau mau jadi anak muda yang punya semangat.

Kami hanya ingin merangkul siapa saja anak-anak muda yang masih ingin adanya perubahan, walau kadang kita dicebiri, dikatakan plagiat, dikatakan sampah, dikatakan penjilat, atau apa saja itu adalah batu loncatan agar kita bisa berkembang. Katakan walaupun itu pahit adanya, namun ingat kita telah membuat Monalisa tersenyum ditengah peraduan konflik yang tak berkesudahan di Kota Kendari. Lagi-lagi cemoohan adalah kekuatan kita, bukan batu sandungan, yang perlu kita tau bahwasnya kita telah memberikan warna baru.

Pertengkaran akan terus terjadi, namun ingat kita sedang membangun jalan emas, jalan orang-orang yang terasing dalam kebimbangan sosial yang carut marut. Tuhan sudah menunjuk kita untuk membuat gambar Monalisa tersenyum, gambar yang dulu kaku dalam balutan tinta maka kita datang untuk membuat wajah Monalisa kelihatan smart. Tak ada kritik, tak ada hujan, tak ada hujatan hidup ini seperti malam tanpa bintang, bintang-bintang memberikan makna yang lebih untuk suatu malam.

Benar kata Guru SD kita gantungkan cita-citamu setinggi langit, agar kelak ketika engkau jatuh maka engkau hanya jatuh diantara bintang-bintang. Kalian itulah bintang-bintang yang sedang mendesain, yang sedang melukis, yang sedang merakit robot, yang sedang bermain sulap, yang sedang membuka lapak warkop, yang sedang membuat Chlotingan, yang sedang bergelut dengan WIPAP, yang sedang menikmati rege, yang sedang menari, yang sedang bermain teater, yang sedang menulis, yang sedang membatik. Aku bangga ada dintara kalian, karena kalian adalah bintang-bintang yang akan menerangi digelapnya malam Kota Kendari.

Aku bersyukur karena aku berada diantara bintang-bintang, dulu aku pernah memimpikan adanya padepokan yang menghimpuan anak-anak muda kreatif walau terik kita masih terus berjalan. Sungguh aku merasakan adanya roh baru, dan semangat baru, kejujuran dan kepolosan kita sebagai anak muda kreatif akan menjadi catatan sejarah yang akan dikenang hingga kelak kita tua nanti. Kalau dulu Soekarno pernah berkata ” Kumpulkan 7 orang anak Muda Maka akan aku angkat gunung mahameru” Kalau hari ini Soekarno ada ditengah-tengah kita maka iya pun akan bertepuk tangan sambil berkata ” Anak muda yang aku minta itu telah datang, bah sekolompok pasukan ditengah riak dan gelombang pasang”.

Asah baik-baik pena mu, tuliskan baik-baik paragraph yang akan engkau tuliskan hari ini, karena kita sedang membangun peradaban yang pernah diimpikan pendiri Kota Kendari. Kita sedang menuju jalan api, jalan yang penuh cobaan dan tantangan, dan tantangan itu sudah didepan mata, maka pilihannya adalah menjadi penonton atau menjadi pemain. Silahkan kita meracaik sekeras dan sesulit apapun itu kita sudah berada diatas kereta, tidak ada jalan yang rata mari kita bawa kereta kita hingga ke tujuan.

Tanggal 27-29 Oktober 2012 Monalisa akan tersenyum, pertanda sumpah pemuda akan dikumandangkan, jangan berhenti disitu masih banyak kereta yang mau lewat setelah itu. Mari kita berbaris, kita gelar pasukan, jangan sekali-kali menoleh kebelakang, kita jalan terus sebab jalan ini adalah pelanet baru yang baru kita kita jamah bersama. Ingin kulihat senyum sumbringa Monalisa, Salam Kreatif

Oleh : Derlianun Barthesian Latoharu

Kendari 20 Oktober 2012

Related posts